6. Menyikapi Fatwa

    Bagi sebagian orang, berfatwa merupakan tangga mencapai popularitas. Sehingga banyak anak muda yang baru menghafal dua surat atau dua hadits, sudah menganggap dirinya bagaikan mufti (seorang pemberi fatwa), dan menjawab permasalahan-permasalahan rumit. Padahal, ulama-ulama dakwah yang telah menuntut ilmu beberapa kali lipat dari usia anak muda itu saja masih merasa kesulitan dalam berfatwa.

    Kesalahan dalam berfatwa terbagi menjadi dua macam:

    Pertama, berfatwa tanpa ilmu.

    Kedua, mengharamkan seseorang berfatwa dalam permasalahan-permasalahan yang sudah jelas seperti rukun iman atau Islam. Yang ini termasuk orang beragama yang kaku.

Yang benar, Anda menjadi mufti dengan adanya ilmu, keyakinan, tidak tergesa-gesa, dan dengan dalil syariat dari Al-Quran atau Sunnah.
    Saya memohon kiranya Allah menunjukan kita semua pada kebaikan. Wallahu a'lam.

    Semoga Allah melimpahkan selawat dan salam kepada Nabi kita, Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Langganan via Email...

0 Response to "6. Menyikapi Fatwa"

Post a Comment