1. Lemahnya hubungan dengan Allah

Sesungguhnya di antara seorang hamba dengan Allah terdapat tali ikatan yang tidak akan terputus. Sedangkan tali ikatan sesama manusia akan selalu terputus.

   
Dalam pembahasan kali ini, saya akan sebutkan rintangan-rintangan yang dialami generasi muda Islam.

Lemahnya hubungan dengan Allah

    Sangat mengesankan, ketika para sahabat berada di tengah perjalanan, mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kita dekat sehingga kita hanya cukup bermunajat (berdoa dengan suara pelan seperti berbisik), atau jauh sehingga kita harus meninggikan suara dalam berdoa kepada-Nya?"

Maka Allah menurunkan firman-Nya:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 

"Dan, apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Al-Baqarah: 186)

    Kedekatan antara seorang hamba dengan Allah yaitu, ketika sang hamba mengangkat kedua tangannya, lalu Allah mendengarnya dan mengabulkan doanya. Hubungan seperti ini tersirat dalam berbagai bentuk ibadah.

    Di antara hubungan yang paling besar adalah ketika shalat. Disebut shalat, karena merupakan penghubung antara hamba dengan Allah.

    Salah seorang ulama shalih berkata, "Selamat untuk anda, wahai anak Adam! Aliri dirimi dengan air yang sejuk, kamu pun berwudhu, dan menemui Allah dirumah-Nya. Karena itulah, masjid disebut sebagai rumah Allah. Sebab, masjid bukanlah rumah milik seorang manusia pun."

    Rumah Allah ini merupakan tempat berkumpulnya raja dan rakyat, pimpinan dan bawahan, saudagar dan fakir miskin. Mereka seluruhnya berkumpul untuk menyimak penuturan seorang imam (dalam shalat Jum'at). Mereka harus diam mendengarkannya sebagai suatu kewajiban syariat.

    Di antara bentuk hubungan dengan Allah lainnya adalah doa. Ini yang hilang dari kita. Semestinya kita selalu mengangkat telapak tangan kita kepada Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Esa. Sebab Allah senang bila anda memohon kepada-Nya, dan murka jika anda meninggalkan memohon kepada-Nya.

Seorang penyair berkata"

    "Allah murka jika kau tak meminta kepada-Nya

    Sementara anak Adam, ketika diminta, pasti murka."

    Setiap kali anda meminta kepada seorang manusia, ketika itu ia selalu marah. Sedangkan setiap kali anda banyak permohonan kepada Allah, Ia pasti senang kepada anda.

    Oleh karena itu generasi muda haruslah banyak berdoa. Karena orang yang banyak berdoa tidak akan pernah dikecewakan Allah

Allah berfirman:

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Al-Araf: 55)

Dalam hadits disebutkan, "Tidak akan binasa, seseorang yang disertai doa."

    Sehingga menjadi kewajiban kita, wahai seluruh pemuda Islam, memperbanyak dan menguatkan hubungan dengan Allah.

    Termasuk juga hubungan kepada Allah yaitu dzikir dengan bertasbih dan bertauhid kepada Allah. Khususnya ketika menghadapi sarana-sarana yang menggoda, merusak, serta memiliki misi menghancurkan pemuda muslim.

Di antara sebab eratnya hubungan kepada Allah adalah membaca Al-Quran.

Langganan via Email...

0 Response to "1. Lemahnya hubungan dengan Allah"

Post a Comment