10. Waktu Terbuang Karena Hiburan dan Menunda Pekerjaan

Yang bisa membunuh kita salah satunya adalah perbuatan menunda-nunda. Orang-orang bijak berkata, "Barangsiapa yang menanam benih 'nanti' akan tumbuh sebuah tanaman yang bernama 'mudah-mudahan', yang memiliki buah namanya 'seandainya', yang rasanya adalah 'kegagalan dan penyesalan'."

 Jadi, apabila anda melihat seorang pemuda yang mengatakan, "Nanti, nanti," maka cucilah kedua tangan anda dari dirinya. Ketahuilah bahwa ia nanti akanberganti-ganti tempat.

    Saya kenal beberapa pemuda sejak empat lima tahun yang lalu. Setiap kali saya katakan kepada mereka, "Tidakkah kamu menghafal Al-Qur'an?" Ia katakan, "Akan saya hafal nanti, Insha Allah" Kalaulah perang dunia ketiga berlangsung pasti Al-Qur'an belum dihafalnya. Bahkan sampai mati pun, Al-Qur'an masih belum dihafalnya juga.

    Ia katakan di waktu-waktu sekolah, "Ini waktu sekolah. Saya tidak bisa menghafal Al-Qur'an, karena saya sibuk dengan sekolah." Lalu ketika tiba masaliburan musim panas ia katakan. "Sekarang saya mulai piknik dan ingin menenangkan hati. Bukankah sesungguhnya ada hak yang mesti kamu penuhi untuk jiwamu?".

    Ketika selesai liburan dan tiba lagi liburan musim semi ia katakan, "Liburan ini ke Makkah untuk umrah." Ketika liburan selesai dan tiba waktu sekolah menjelang ujian,ia katakan, "Sekarang ini untuk mengulang dan persiapan pelajaran."

    Coba analogikan hal itu!

    Disebutkan oleh Ibnu Mubarak dalam kitab Az-Zuhud bahwa ada sebagian ulama tabi'in yang mengatakan, "Ketika sakaratul maut datang, kata-kata 'nanti' pasti akan membuat kalian menyesal."

    Allah mengungkapkan aib musuh-musuh-Nya di dalam Al-Qur'an. Firman-Nya

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
"Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." (Al-Hijr:3)

    Sebagian ahli tafsir mengatakan, "Sebab, mereka dulunya selalu menggunakan kata-kata 'nanti'." Artinya, nanti akan saya lakukan, nanti akan saya hafal, nanti akan saya pelajari. Allah balas mereka dengan hal serupa.

    Yang mengherankan, banyak diantara pemuda yang komitmen terhadap agama, namun tidak cermat mengatur waktu.

    Sekarang, bisa jadi anda tiba-tiba didatangi seorang pemuda lalu anda duduk bersamanya. Anda pun mengharapkan pemuda itu berbicara dengan anda tentang tema penting yang membawanya datangmenemui anda. Namun ia sendiri tidak bertanya.

    Anda bertanya tentang keluarganya, tentang musim hujan di kampungnya, tentang kabarnya, tentangpenghasilannya. Kapan ia akan menikah. Anda melontarkan 20 pertanyaan kepadanya dan menanti-nanti kapan anda diberinya pertanyaan yang dingiinkannya. Akhirnya setelah shalat maghrib, ia baru memberitahu anda bahwa kunjungannya itu adalah kunjungan karena Allah.

    Ia mengunjungi anda setelah ashar karena Allah, setelah Maghrib karena Allah, setelah Isya karena Allah, makan malam ditempat anda karena Allah. Tidur dirumah anda pun karena Allah.

    Cinta karena Allah seharusnya dijalankan munurut syariat. Setiap orang tidak dibiarkan menafsirkannya menurut hawa nafsunya sendiri.

    Karenanya, apabila kita ingin mengunjungi saudara kita sepatutnya memilih waktu yang sesuai dan memberitahukan orang yang akan dikunjungi. Supaya aia bisa bersiap-siap menyambut kedatangan kita.

    Allah menyebutkan tiga waktu yang tidak boleh berkunjung ketika itu,

...مِنْ قَبْلِ صَلاةِ الْفَجْرِ وَ حينَ تَضَعُونَ ثِيابَكُمْ مِنَ الظَّهيرَةِ وَ مِنْ بَعْدِ صَلاةِ الْعِشاءِ...

"Sebelum shalat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu ditengah hari dan sesudah shalat Isya." (An-Nur:58)

    Sepatutnya kita tidak menyia-nyiakan kunjungan jika tidak ada manfaatnya, dan seharusnya juga tidak mencuri sebagian besar waktu kita.

    Allah berfirman, "Maka apakah kamu mengira,bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (Al-Mukminin:115)

    Nabi Muhammad SAW bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

"Ada dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luuang." (HR.Bukhari)


لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أربع : عن عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ.
"Pada hari kiamat, kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser, sbeelum ia ditanyai: tentang umur, untuk apa dihabiskan; tentang ilmu, untuk apa digunakan; tentang harta, darimana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan; dan tentang badannya, untuk apa ia gunakan." (HR.At-Tirmidzi)

Langganan via Email...

0 Response to "10. Waktu Terbuang Karena Hiburan dan Menunda Pekerjaan"

Post a Comment