6. Kurang Sabar Menahan Godaan

    Sesungguhnya kita sedang menghadapi berbagai kelompok yang memerangi Islam. Hanya Allah yang mengetahuinya.

    Bandingkan antara dua orang pemuda: pemuda yang satu hidup pada masa sahabat, dan pemuda kedua hidup di abad dua puluhan sekarang ini.

    Ada seorang pemuda tinggal di Madinah tempat Rasulullah tinggal. Tetangga-tetangganya adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abu Hurairah, Hassan bin Tsabit, Ubay bin Ka'b, dan Mu'adz bin jabal. Khatib mereka Nabi Muhammad SAW. Imam mereka dalam shalat juga Nabi Muhammad SAW, sedangkan jibril selalu turun membawa wahtu pagi dan sore. Seluruh penduduknya, secara umum, mencintai Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat. Di sana tidak ada godaan-godaan dan nafsu syahwat.

    Bandingkan dengan pemuda yang hidup sekarang, pada masa tidak turun lagi wahyu dan jauh dari masa para Salafushalih. Tetangga-tetangganya berbagai macam manusia, ada yang bengkok dan ada yang membawa bencana. Di masyarakat adan di berbagai tempat, ia selalu berhubungan dengan orang yang terang-terangan mengejek, menghina, dan mencela agama di hadapannya. Ia selalu melewati pemandangan yang memampang majalah dan gambar porno, video perusak, lagu-lagu keras, orang-orang tak tentu arah, orang-orang yang mangkal dalam dosa, penyembahan berhala, modernisme, atheisme, dan sekularisme.

Bagaimana ia bisa selamat? Ini merupakan pertarungan yang mengerikan.

Di hadapan semua ini, tidak ada bekal yang harus dimiliki seorang hamba khususnya para pemuda kecuali kesabaran. Dia mesti bersabar
 Allah berfirman,

"Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (As-Sajdah: 24)

    Ketahuilah bahwa pertolongan mesti dibarengi kesabaran. Sedangkan kesabaran tersirat ketika menahan pandangan.

Langganan via Email...

0 Response to "6. Kurang Sabar Menahan Godaan"

Post a Comment