3. Istri setia, Suami bebas jerat dosa

    Ini sekali lagi kisah seorang tentara. Orang ini selalu pergi keluar untuk maksiat. Ia mendurhakai Allah siang malam, secara sembunyi-sembunyi atau bahkan dengan terang-terangan.

    Ia menyangka hidup ini adalah hanyalah sekedar segelas minuman dan perempuan. Sehingga, ia terlena dalam kenikmatan padahal ia berada dalam kegelapan. Ia jerumuskan dirinya dalam jurang kebinasaan dan malapetaka.

    Terakhir, ia menuju Perancis, sebuah negeri yang penuh kebebasan sekaligus kegelapan. Ia pergi kesana, dan menetap tinggal beberapa waktu dalam hidup kebinatangan-padahal binatang saja tidak separah itu.

    Selang beberapa waktu, ia kembali menemui keluarganya. Pikirannya masih penuh dengan cerita-cerita dan kisah-kisah tentang negeri itu (Perancis-ed). Sehingga menurutnya, orang-orang besar itu hanyalah orang-orang besar Barat; sastrawan hebat hanyalah sastrawan Barat; dunia seluruhnya hanyalah Barat.

    Selanjutnya ia menikahi seorang wanita. Wanita ini benar-benar penyenang hati. Ia berasal dari rumah yang betul-betul menghidupkan Islam dan penuh keimanan. Rumah yang penghuninya selalu shalat, berdzikir, bersedekah; rumah yang mulia karena jilbab, rasa malu, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Rumah ini tidak pernah mengenal nyanyian-nyanyian, tidak pernah melihat majalah yang berbau pornografi serta film asusila.

   Wanita ini memulai hidup baru bersama suaminya. Secara lembut ia selalu mengajak suaminya kembali kepada Allah. Setiap ada kesempatan dia selalu berbicara dengan suaminya tentang iman atau hidayah. Lelaki itu melihatnya shalat, berdzikir, beribadah. Setiap kali masuk rumah selalu berdzikir menyebut nama Allah, menghadapi makanan dengan ucapan Bismillah, dan ketika selesai mengucapkan Alhamdulillah. Ia mengajak suaminya menuju jalan keselamatan dan selalu mendoakannya agar diberi keselamatan.

    Usahanya menuai hasil. Sang suami mulai mau mengerjakan shalat, meski dirumah, bukan dimasjid. Kemudian sang istri mengingatkannya tentang keutamaan shalat berjamaah. Diajaknya suaminya dengan lemah lembut, tulus, dan empati, sehingga sang suami pun akhirnya kadang-kadang mulai shalat dimasjid. Pertama kali ia datang ke masjid ketika shalat Subuh. Lalu si istri memuji kebaikan yang telah dilakukan suaminya. Ia tampakkan kegembiraan dan kesenangan. Maka sang suami pun terus shalat berjamaah dimasjid dan meninggalkan minuman keras. Wanita itu membuatnya tidak suka lagi bergaul dengan rekan-rekan yang tidak baik. Bahkan sebaliknya ia telah mampu membuatnya menyenangi orang-orang shalih. Sehingga ia tinggalkanteman-temannya yang berpaling dari Allah.

    Sang istri menghadiahkan mushaf Al-Quran kepadanya sehingga si suami merasa senang dan mulai membacanya. Ia meninggalkan rokok dan memanjangkan jenggotnya. Bahkan ia tidak lagi memanjangkan celananya sampai ke tanah (isbal). Aduhai, sempurnalah pribadi muslimnya!

    Cahaya iman mulai tampak dalam kehidupannya. Ia mulai menghadiri majelis-majelis taklim, yayasan-yayasan sosial, dan seminar-seminar yang bertemakan keimanan. Ia mengunjungi orang-orang shalih dna mereka pun membalas mengunjunginya. Alhamdulillah, dia sudah menunaikan ibadah haji dna umrah. Ia meninggalkan musik, majalah yang berbau pornografi dan film-film yang tidak bermoral.

    Dia sekarang merasakan hidup layaknya seorang muslim yang mengisi hatinya dengan rasa syukur kepada Tuhan, membasahi lidahnya dengan dzikir mengingat Allah yang Kuasa. Sekarang dia telah banyak menghafal Al-Quran. Dia menjadi perumpamaan bagi mukmin yang jujur.

Selamat untuk sang istri! Semoga Allah mengangkat derajatnya dan memperbanyak wanita-wanita sepertinya. Selamat untuk sang suami! Semoga Allah mengangkatnya dengan "kalimat yang kokoh" dan menambah lelaki sepertinya.

    Allah berfirman,

فمن يرد الله ان يهديه، يشرح صدره، للاسلم
    "Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia                melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam." Al-An'am: 125)

    Nabi SAW bersabda,

"Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian selalu berbuat kesalahan siang dan malam, sedangkan aku senantiasa mengampuni dosa, semuanya. Maka, mohon ampunanlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian." H.R Muslim: 2577

Langganan via Email...

0 Response to "3. Istri setia, Suami bebas jerat dosa"

Post a Comment