Nyanyian Gombal dan Murahan

   


    Meskipun orang-orang menganggap remeh permasalahan ini, sesungguhnya nyanyian-nyanyian yang menimbulkan cinta buta, kegilaan, kerinduan dan kegombalan akan meruntuhkan nilai-nilai Islam. Para penyanyi (baik leklaki maupun perempuan) mengakan saya tidak menyebutkan nama dan lembaganya tetapi saya hanya ingin memaparkan kenyataan yang sesungguhnya bahwasannya mereka adalah pakar seni, pakar cinta, dan pakar kecantikan!

    Sama sekali tidak... kitalah pakar seni, pakar cinta dan pakar kecantikan yang sesungguhnya. Cinta mereka itu bukanlah cinta, seni mereka juga bukan seni, dan kecantikan mereka juga bukan kecantikan. Ini adalah perkataan yang telah dipaparkan seorang ulama besar, Abu Al-Hasan An-Nadawi, dan para ulama yang lainnya.

    Jadi, apa artinya cinta? Allah berfirman didalam Al-Quran:

 إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
    "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang dijalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dalam dari Allah didalam Taurat, Injil, dan Al-Quran. Siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (At-Taubah : 111)

    Jadi, yang mendorong mereka untuk memberikan dan mempersembahkan nyawa dan harta mereka dijalan adalah cinta, tetapi cinta dalam bentuk yang lain.

    Ibnul Qayyim mengatakan, "Sebenernya tidak ada yang menakjubkan dari firman Allah, "Dan mereka (orang-orang yang beriman) mencintai-Nya." (Al-Maidah : 54). Akan tetapi yang menakjubkan adalah firman Allah, "Dan Allah mencintai mereka (orang-orang beriman)." (Al-maidah : 54). Karena manusia itu diciptakan dengan fitrah bahwa dia akan mencintai siapa saja yang berbuat baik kepadanya. Ada seseorang yang memberikan uang sepuluh ribu kepadamu, niscaya kamu akan menyukainya. Ada seseorang yang memberikan pakaian kesukaan kepadamu, niscaya kamu akan menyukainya. Namun bukankah yang sebenarnya meliputimu dengan berbagai kenikmatan baik berupa nikmat lahir maupun batin adalah Allah? Jadi, tidak heran, kalau kamu mencintai Allah, karena Dia telah banyak berbuat baik padamu. Tetapi, yang mengherankan adalah ketika Allah mencintaimu.


Percakapan Allah dengan Abdullah Al-Anshari
   Cinta, seperti yang digambarkan Abdullah bin Amr Al-Anshari R.A. salah seorang mujahid ketika dia turun kepada perang uhud. Dia menoleh kearah langit sebelumnya dia sudah mengkafani dirinya terlebih dahulu. Lalu dia memakai wewangian dan memecahkan sarung pedangnya dengan lutut. Lalu dia berkata " Ya Allah, ambillah darahku pada hari ini, sehingga Engkau ridho kepadaku. Ya Allah, sesungguhnya aku sangat ingin berjumpa dengan-Mu, maka janganlah Engkau tolak perjumpaanku dengan-Mu pada hari ini."

   Lalu dia memasuki medan perang. Allah sudah mengetahui bahwa dia jujur dengan tekadnya dan Allah mengetahui bahwa dia ikhlas. Akhirnya dia pun memperoleh mati syahid dalam pertempuran tersebut. Rasulullah SAW berkata kepada anaknya, "Wahai Jabir, tahukah kamu bagaimana Allah memperlakukan ayahmu?"

   Coba dengarkan kata-kata yang jujur dan hangat ini... Coba dengarkan kata-kata indah dan menarik ini... "Wahai Jabir, tahukah kamu bagaimana Allah memperlakukan ayahmu?"

   Jabir RA menjawab, "Demi Allah, saya tidak tahu, wahai Rasulullah." Maka Rasulullah SAW bersabda:

   "Demi dzat yang jiwaku didalam genggaman-Nya, sesungguhnya Allah telah mengajaknya berbicara tanpa ada penerjemah." Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku berharaplah kamu."

   Maka dia (Abdullah bin Amr) berkata,"Wahai Rabbku, saya berharap agar Engkau mengembalikanku kedunia, lalu saya terbunuh lagi untuk kedua kalinya."

   Allah berfirman,"Sesungguhnya aku telah membuat ketentuan kepada diri-Ku bahwa mereka (orang-orang yang sudah meninggal dunia) dia akan dikembalikan kepadanya (dunia), maka berharaplah (yang lain)."

   Dia berkata,"Saya mengharapkan supaya Engkau ridho terhadapku, karena aku telah ridho terhadap ketentuan-Mu." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim).

   Bukanlah ini adalah cinta? Demi Allah bahkan ini adalah cinta yang paling agung.

   Pada suatu peperangan, barraa' bin malik RA, salah seorang sahabat yang mulia, datang dengan membungkus dirinya bersama kain kafan. Dia berkata, "Wahai Rabbku, pada hari ini aku bersumpah dengan sesungguhnya, suapa Engkau memberikan kemenangan kepada kami. Supaya Engkau menjadikanku sebagai orang yang pertama kali mati syahid, dan kaum muslimin memperoleh kemenangan. Ini adalah cinta.

   Adapun mengenai hadits yang diriwayatkan oleh orang-orang yang haditsnya tidak terima dan pembuat khurafat, berbunyi, "Barangsiapa, yang mencintai sesuatu, lalu dia menjaga dirinya dan menyembunyikan (cintanya itu), sehingga dia mati, maka dia mati sebagai syahid." hadits ini batil, mungkar dan Maudhuu' (tidak bisa diterima)

   Seorang lelaki yang mencintai seorang perempuan yang tidak halal baginya, sehingga dia meninggal denia karena perempuan ini, dikatakan mati syahid? Mati syahid seperti apa? Kesyahidan seperti Tito, Napoleon atau Hitler? Para syuhada seni, adegan pertunjukan dan perbuatan amoral dan mesum? Para syuhada' malam-malam merah? Sedangkan para syuhada umat Nabi Muhammad SAW mereka adalah orang-orang yang mati syahid karena memperjuangkan kalimat "Laa Ilaaha Illallaah, Muhammdun Rasuulullah."

Langganan via Email...

0 Response to "Nyanyian Gombal dan Murahan"

Post a Comment